Mengenang Lee Kuan Yew (1923-2015)
March 25, 2015
Eduworld turut berbela sungkawa atas meninggalnya Lee Kuan Yew (1923-2015). Lee Kuan Yew merupakan perdana menteri Singapura yang pertama. Beliau juga merupakan bapak pembangunan Singapura yang sangat memiliki pengaruh besar terhadap kemajuan negara tersebut.
Lahir di Singapura pada tanggal 16 September 1923, Lee (panggilan akrabnya) tumbuh menjadi laki-laki cerdas dan berjiwa kepemimpinan. Beliau meninggal di Singapura, pada tanggal 23 Maret 2015 di usianya yang ke-91 tahun. Ia akhirnya meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit sejak 5 Februari lalu di Singapore General Hospital.
Lee wafat dengan meninggalkan putra-putrinya, yakni Lee Hsien Loong (63), Lee Hsien Yang (57), Lee Wei Ling (60), dua putri mantu yaitu Ho Ching dan Lee Suet-Fern, serta tujuh cucu dan dua saudara kandung. Sebelumnya istri Lee, Kwa Geo Choo sudah terlebih dulu meninggal dunia pada 2010 silam di usia 89 tahun.
Lee dikenal sebagai bapak Singapura modern. Ia adalah Perdana Menteri Singapura dari tahun 1959 – 1990. Ia tetap menjadi tokoh politik yang berpengaruh di Singapura sejak pengunduran dirinya sebagai perdana menteri. Semasa pemerintahan Goh Chok Tong, Lee menjabat sebagai Menteri Senior.
Lee juga dikenal sebagai figur berpengaruh dalam sejarah Asia. Dia dikenal berhasil mengantarkan Singapura dari negeri bekas jajahan Inggris menjadi negara yang kuat di sektor keuangan dan memiliki pendapatan per kapita tertinggi di dunia.
Presiden Indonesia, Joko Widodo menyatakan akan menghadiri prosesi pemakaman Lee pada hari minggu 29 Maret 2015 medatang.
“Bekas Perdana Menteri Singapura itu memiliki kedekatan dengan Indonesia dan dikenal sebagai bapak pendiri Singapura. Sebagai seorang pemimpin dan negarawan besar yang mencintai rakyatnya, beliau salah seorang yang memiliki pengaruh luar biasa di hampir seluruh Asia,” kata Joko dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di hadapan wartawan. “Di bawah kepemimpinannya, Singapura sukses menjadi sebuah pusat ekonomi Asia.”
(cen)