Raja Zarith menerima gelar kehormatan dari University of Nottingham
July 29, 2017
Yang Mulia Raja Zarith Sofiah binti Almarhum Sultan Idris Shah, Permaisuri Johor dianugerahkan gelar kehormatan oleh The University of Nottingham pada tanggal 22 Juli 2017.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Profesor Sir David Greenaway, Wakil Rektor The University of Nottingham di acara wisuda yang pertama dari 10 acara wisuda yang diadakan, yang melihat pemberian gelar Universitas kepada sekitar 800 mahasiswa dari Fakultas Seni & Ilmu Sosial, Teknik dan Sains. Setiap mahasiswa lulus dengan kualifikasi Inggris kelas dunia.
Menurut Profesor Graham Kendall, Direktur Utama dan Pembantu Rektor The University of Nottingham Malaysia Campus, sebuah gelar kehormatan adalah penghargaan tertinggi yang bisa diberikan universitas kepada individu untuk komitmennya yang besar kepada masyarakat. Di acara wisuda tersebut, UNMC bangga memberikannya kepada Yang Mulia Raja Zarith Sofia.
“Kontribusinya kepada masyarakat dan pendidikan begitu besar dan hari ini kami ingin mengakui kontribusinya dalam mengadvokasi sebab-sebab yang berhubungan untuk kebaikan masyarakat,” kata Profesor Kendall.
MENGENAI YANG MULIA RAJA ZARITH SOFIAH
Yang Mulia Raja Zarith Sofiah saat ini menjabat sebagai Rektor dari University of Technology, Malaysia (UTM). Yang Mulia juga merupakan Royal Fellow di School of Language Studies & Linguistics, Universiti Kebangsaan Malaysia dan Patron Royal di Malaysian English Language Teachers Association (MELTA).
Yang Mulia telah menyampaikan pidato utama pada acara konferensi akademik internasional, termasuk juga konferensi yang diorganisasikan oleh Malaysian Association of Modern Languages (Asosiasi Bahasa Modern Malaysia) di bulan April 2002, Universiti Kebangsaan Malaysia’s School of Languages and Linguistic Studies (SoLLS) di tahun 2005, 2007, 2009 dan 2011, dan di Forum The Voices of Peace, Conscience and Reason (PCORE – Suara Perdamaian, Hati Nurani dan Naluri) di tahun 2010 dan 2013. Pada Forum PCORE 2013, Yang Mulia berbicara mengenai “Unity & Multiculturalism: Building A Future Together (Persatuan & Multikulturalisme: Membangun Masa Depan Bersama)”.
Yang Mulia merupakan penulis yang produktif dan telah menulis 2 kolom surat kabar antara tahun 2000 hingga 2012; ‘On Common Ground’ di New Straits Times dan ‘Mind Matters’ di The Star. Sebuah buku yang mengumpulkan 80 artikel terpilihnya diluncurkan di bulan Oktober 2013 oleh Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdul Halim Muádzam Shah. Yang Mulia juga menulis 4 buku anak di tahun 1995.
Pendidikan Yang Mulia mencakup Davies’ College, London pada tahun 1977 di mana Beliau ikut Ujian Saringan Masuk Oxbridge. Pada tahun 1978, Beliau diberikan tempat di Somerville College, University of Oxford. Beliau lulus dengan Bachelor of Arts (BA) di Chinese Studies pada tahun 1983.
Tuanku Raja Zarith mewarisi rasa suka melukis dari ayahnya, dan telah ikut serta dalam sejumlah pameran seni.
Tuanku Raja Zarith Sofia menikahi Yang Mulia Sultan Johor, Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar pada tahun 1982 yang pada saat itu merupakan Tunku Mahkota Johor. Pasangan royal tersebut dianugerahi enam anak: lima pangeran dan seorang putri. Yang mulia diberikan gelar Permaisuri Johor pada saat Pelantikan Kerajaan Sultan dan dirinya sendiri di bulan Maret 2015.
Sebagai istri dari Yang Mulia Sultan Johor, Yang Mulia bekerja dengan banyak organisasi amal dan organisasi non-pemerintah. Beliau merupakan Penasihat Royal di Malaysian Red Crescent, Patron Royal di Raja Zarith Sofiah Negeri Johor Foundation, Ketua di Tunku Laksamana Johor Cancer Foundation, Patron Royal di Malaysian English Language Teachers Association (MELTA) dan Patron Royal dari Association of Voices of Peace, Conscience, and Reason (PCORE). Yang Mulia juga merupakan Patron dari program Paediatric Palliative Care, Malaysia; Patron dari Johor Girl Guides dan Patron dari National Stroke Association of Malaysia (NASAM) Johor.
Pada bulan Mei tahun ini, Yang Mulia Raja Zarith Sofiah meluncurkan kampanye “TinDak” oleh Johor Women’s League (JEWEL – Liga Wanita Johor), sebuah kampanye yang berfokus pada melindungi anak-anak dari pelecehan seksual.
Di pidatonya, Profesor Kendal berkata, “Ini adalah sebuah kehormatan untuk menerima Yang Mulia ke dalam keluarga kita; the University of Nottingham. Kami harap Yang Mulia bisa memanfaatkan sumber daya dan keahlian kami sebagaimana Yang Mulia meneruskan pekerjaan penting dan yang menjangkau jauh, yang mana Beliau dikenal.”
/(RPR)
Sumber: The University of Nottingham Malaysia Campus Website.